Maksudjurnal dalam istilah akuntansi merujuk ke sebuah buku catatan yang di dalamnya memuat transaksi. Jurnal dibagi menjadi 2 macam, antara lain. Jurnal umum; Pengertian jurnal umum adalah jurnal yang dipakai untuk pencatatan transaksi yang tidak rutin. Contohnya pembelian aset jangka pajang yang bersifat tetap, penerbitan saham, dan contoh
Penerapan Akuntasi Kas Dan Bank Dalam Excel - Akuntansi merupakan sebuah bidang pelajaran yang sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan. Beberapa laporan yang dibuat oleh team Accounting sebuah perusahaan banyak digunakan sebagai bahan untuk evaluasi kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu laporan yang sering digunakan oleh perusahaan adalah Laporan keuangan. Laporan keuangan ini merupakan sebuah laporan yang prosesnya terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama dalam beberapa tahap tersebut diatas adalah membuat buku kas dan buku bank. Buku Kas dan Buku Bank ini digunakan sebagai dasar dalam pencatatan transaksi keuangan secara harian. Dalam artikel ini saya akan menjelaskan tentang cara membuat Buku Kas dan Buku Bank dalam Microsoft Excel. Cara Membuat Buku Kas dan Buku Bank Dalam Microsoft Excel Untuk membuat Buku Kas dan Buku Bank ini sangatlah mudah, hanya saja kadang kita bingung menentukan kolom apa saja yang dibuat dan dibutuhkan untuk membuatnya. Dibawah ini adalah contoh dari Buku Kas dan Juga Buku Bank yang telah saya gunakan pada saat bekerja dibeberapa perusahaan. Perlu dicatat bahwa banyak sekali contoh dari Buku Kas dan Buku Bank ini sehingga Anda tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan. 1. Cara Membuat Buku Kas Untuk transaksi yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran uang tunai maka transaksi tersebut akan dimasukan kedalam account Kas. Laporan yang berkaitan dengan Kas ini biasanya akan dibuatkan DCR atau Daily Cash Report dengan format yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Baca Juga Cara Membuat Laporan Daily Cash Report/DCR Dengan Rumus Excel Dalam operasional harian keuangan / finance untuk kas biasanya dibuatkan Laporan Harian Kas LHK. LHK ini berisi tentang penerimaan dan pengeluaran kas serta saldo akhir dari kas tersebut yang telah dilengkapi dengan bukti transaksi / voucher penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. LHK yang telah ditandatangani oleh yang berkepentingan digunakan oleh Accounting untuk data dasar penjurnalan transaksi. Berikut ini adalah contoh LHK yg pernah saya buat Cara Pengisian LHK sebagai berikut Kolom No. diisi dengan nomor urut. No. Voucher diisi dengan nomor urut voucher dan disesuaikan dengan format dari perusahaan. No. Cek / BG diisi apabila ada penerimaan uang yang diterima melalui cek & BG. Keterangan Transaksi merupakan rincian atas transaksi tersebut. Kolom debet diisi dengan jumlah penerimaan uang sementara kolom kredit diisi dengan pengeluaran uang. Jumlah mutasi adalah jumlah dari transaksi debet maupun kredit. Saldo awal merupakan saldo awal sebelum transaksi. Saldo akhir diperoleh dari Total kolom Debet – jumlah mutasi kredit. Format LHK tersebut merupakan contoh dan yang pernah saya buat diperusahaan tempat saya bekerja, mungkin banyak format lain yang lebih baik. Jadi ini hanya referensi saja. Berikutnya saya akan bahas contoh penjurnalan transaksi pada account kas. Jurnal yang saya contohkan adalah jurnal umum, dibeberapa kasus ada yang menggunakan Jurnal khusus penerimaan kas. Account kas biasanya muncul atas trasaksi penerimaan dan pengeluaran kas tunai. Berikut contoh penjurnalan kas Pada tanggal 1 Maret 2012 PT. ABC menerima pelunasan Piutang transaksi Tuan B dengan jumlah Tunai Tanggal 5 maret 2012 Bagian Finance mencairkan cek untuk pengisian kas besar dari bank BNI dengan jumlah Tanggal 10 maret 2012 membayar biaya tagihan listrik Tunai Transaksi tersebut akan dimasukan ke jurnal umum sebagi berikut 1 Maret 2012 Kas D Piutang Usaha K Penerimaan pelunasan Piutang Tuan B 5 Maret 2012 Kas D Bank BNI K Pencairan Cek Untuk kas 10 Maret 2012 Biaya Listrik & Telp. D Kas K Pembayaran Biaya Listrik Itulah contoh pembuatan Buku Kas Harian dalam Microsoft Excel, untuk pembahasan Buku Bank silahkan lanjutkan membaca artikel ini. 2. Cara Membuat Buku Bank Pada dasarnya pembuatan Buku Bank ini sama dengan pembuatan Buku Kas diatas. Bahkan untuk format Buku Banknya silahkan buat sama seperti pada contoh Buku Kas diatas. Perbedaanya adalah Buku Bank ini digunakan untuk mencatat transaksi yang sumbernya dari Bank. Buku Bank dibuat selain sebagai sumber untuk dimasukan kedalam jurnal baisanya digunakan juga untuk melakukan pengecekan saldo Bank setiap hari sehingga tidak akan muncul pencarian cek atau giro yang ditolak karena kekurangan saldo. Kadang - kadang muncul selisih antara saldo yang terdapat dalam Buku Bank dengan mutasi dari Bank. Jika perusahaan menetapkan saldo yang diakui dalam Neraca adalaha saldo Buku Bank maka perlu dibuatkan Laporan Rekonsiliasi Bank yang menjelaskan tentang selisih saldo tersebut. Cara membuat Laporan rekosilsiasi Bank telah saya buat dalam artikel yang lain silahkan untuk dipelajari. Baca Rekonsiliasi Bank, Cara Membuat Laporan Rekon Bank Dengan Rumus Excel Jadi, untuk pembuatan Buku Bank ini saya rasa tidak perlu dibuatkan contoh lagi karena sama persis dengan Buku Kas diatas. Itulah penjelasan tentang cara membuat Buku Kas dan Bank dalam Microsoft Excel, semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.
Berikutcontoh soal pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum: 1. Perusahaan jasa salon membayar kepada bank angsuran pinjaman pertama sebesar Rp 2.500.000 dengan bunga Rp 200.000. Jurnal umum atas transaksi tersebut adalah. Transaksi tersebut akan mengakibatkan akun utang bank berkurang di sisi debit sebesar Rp 2.500.000, beban bunga
Related PapersSiklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan proses pemutakhiran updating rekening-rekening buku besar dan pembuatan laporan yg merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan. Siklus ini berinteraksi dengan siklus lain dan berbagai pihak, baik eksternal maupun internal. Siklus ini menerima berbagai informasi dari sumber lain Informasi mengenai transaksi regular, Bagian keuangan yaitu transaksi pendanaan dan investasi, dan Departemen anggaran berupa data anggaran. Basis data merupakan urat nadi sistem informasi. Peranananya dalam membentuk konsep laporan sangatlah penting yang membuat para pemakai dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk penyimpanan data dalam sistem yang berdasarkan komputer. Pendekatan pertama adalah menyimpan data dalam file individual yang digunakan khusus untuk aplikasi tertentu, sedangkan pendekatan kedua adalah penyimpanan data dalam sistem berdasarkan komputer meliputi bangunan sebuah basis dapat benar-benar memahami secara menyeluruh kelebihan database, merupakan hal yang penting untuk memahami terlebih dahulu beberapa prinsip dasar tentang bagaimana data disimpan dalam sistem komputer. Ada dua jenis file dasar, pertama adalah file utama master file yang konsepnya hampir sama dengan buku besar dalam SIA manual. File utama menyimpan informasi kumulatif mengenai sumber daya organisasi dan pelaku-pelaku dengan siapa mereka berinteraksi. Jenis file dasar yang kedua adalah file transaksi, yang konsepnya sama dengan jurnal dalam SIA manual. File-file transaksi berisi catatan mengenai setiap transaksi bisnis event yang terjadi dalam periode fiskal tertentu. Sistem database dibangun untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Pendekatan database memperlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang seharusnya dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian organisasi tersebut, bukan hanya oleh suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah integrasi data dan pembagian data dengan seluruh pemakai yang berhak memakainya. Integrasi data dicapai dengan mengkombinasikan beberapa file utama ke pool data yang dapat diakses oleh berbagai program Blog Saya yah di dimaksud dengan letter of credit adalah letter of credit yang diterbitkan oleh bank dengan segala macam sifat dan jenisnya. Dalam transaksi jual beli antara eksportir dan importir, penggunaan L/C merupakan cara yang paling aman bagi eksportir maupun importir, karena adanya kepastian bahwa pembayaran akandilakukan apabila syarat L/C dipenuhi. Namun demikian cara pembayaran ini biayanya relatif lebih besar dibanding dengan cara pembayaran yang lain. Atas L/C yang dibuka oleh importir, eksportir atau supplier di luar negeri diberi hak untuk menarik wesel sebesar nilai harga barang yang dikirimnya atas nama importir. Wesel ini beserta dokumen-dokumen pengapalan barangnya oleh eksportir disearahkan kepada bank koresponden yang menjadi penerima L/C untuk dimbilalih. Pembayaran yang dilakukan atas dasar L/C tersebut berarti bank koresponden membayar lebih dahulu atas nama bank pembuka L/C sehingga tampaknya ada unsur kredit. Jangka waktu antara pembayaran yang dilakukan bank penerima L/C dengan pembayaran yang dilakukan oleh bank pembuka L/C dikenakan sekedar bunga. Karena pembayaran atas dasar L/C ini dilakukan berdasarkan dokumen pengapalan barang, maka L/C yang dibuka sering disebut documentary letter of credit, yakni pembayaran L/C yang dijamin dengan dokumen.
Langkah langkah untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah sebagai berikut : a) Menyiapkan bukti pencatatan (dokumen sumber) b) Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal c) Melakukan posting ke dalam buku besar Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus dicatat. B. Tahap Pengihtisaran 1.

Daftar Isi1 Pencatatan Transaksi Dalam SALDO NORMAL BUKU PROSES Kapan dan bagaimana melakukan posting? DAFTAR SALDO TRIAL BALANCE Kesalahan yang tidak dapat ditemukan melalui daftar DAFTAR AKUN ATAU KODE REKENING CHART OF ACCOUNTS HUBUNGAN ANTARA AKUN DENGAN LAPORAN Rangkuman Pencatatan Transaksi Dalam Sumber Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi harus dipahami dengan baik karena transaksi sangat berpengaruh terhadap sebuah entitas bisnis. Pengaruh transaksi terhadap suatu entitas perusahaan atau organisasi lain dapat kita pahami dengan menggunakan persamaan akuntansi sebagai berikut. Aktiva = Liabilitas + Ekuitas Selama perusahaan berjalan, ekuitas modal perusahaan akan bertambah bila perusahaan memperoleh Pendapatan P dan akan berkurang kalau perusahaan menyerap Beban B atau biaya, maka Laba L selama periode tertentu akan sama dengan P – B. Dengan demikian ekuitas perusahaan pada akhir periode pertama akan sama dengan ekuitas awal periode ditambah laba untuk periode tersebut dan dapat digambarkan dalam persamaan sebagai berikut E1 = E0 + L Bila selama periode akuntansi ada setoran atau pengambilan modal, maka ekuitas selain dipengaruhi laba, juga akan bertambah bila ada setoran modal dan akan berkurang bila ada pengambilan prive modal. Misalkan M merupakan selisih antara setoran dan pengambilan modal selama periode akuntansi biasanya pemilik lebih banyak mengambil daripada menyetor, maka persamaan ekuitas dapat dikembangkan menjadi E1 = E0 + L -M Pada akhir periode akuntansi pertama, persamaan dasar akuntansi akan menjadi A1 = U1 + E1 atau, kalau E1 diganti dengan E0, maka persamaan ini akan menjadi A1 = U1+E0+P-B Persamaan di atas menggambarkan laporan keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi L = P – B menggambarkan laporan laba rugi income statement E1 = E0 + L – M menggambarkan laporan perubahan ekuitas equity statement A1 = U1 + E1 menggambarkan neraca atau laporan posisi keuangan balance sheet atau financial position statement Laporan arus kas cash flow statement yang menggambarkan sebab- sebab perubahan kas salah satu elemen dari aktiva tidak diwakili dalam persamaan ini. Baca Juga Memahami Konsep Dasar Akuntansi Walaupun setiap transaksi dapat dicatat dengan melalui persamaan akuntansi dasar di atas, namun bentuk pencatatan tersebut tidak praktis digunakan di dalam praktik akuntansi sesungguhnya. Transaksi perusahaan selama periode tertentu akan menyangkut berbagai pos elemen aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya yang jumlahnya dapat mencapai ratusan. Agar informasi harian dapat tersedia pada saat dibutuhkan, dan laporan keuangan dapat disusun setiap saat, maka perlu dibuat catatan yang terpisah untuk setiap pos. Sebagai contoh, perlu diadakan catatan khusus untuk mencatat penambahan dan pengurangan bahan habis pakai dan catatan lain lagi untuk mencatat penambahan dan pengurangan alat-alat angkutan. Jenis catatan tradisional yang digunakan untuk tujuan ini disebut dengan akun rekening atau perkiraan. Suatu kelompok akun yang berkaitan yang merupakan satu unit disebut buku besar general ledger. Dengan demikian kumpulan akun dari suatu perusahaan disebut dengan buku besar. Sebagai ilustrasi, berikut ini adalah catatan ikhtisar transaksi perusahaan Infosana yang bergerak dalam bidang perdagangan komputer. Setiap transaksi dicatat dalam persamaan akuntansi yang menunjukkan suatu proses kegiatan perusahaan tersebut. Semua nilai transaksi adalah dalam ribuan 000. Didepositokan uang di bank BNI, dampak dari transaksi ini menyebabkan aset kas perusahaan meningkat sebesar begitu pula ekuitas perusahaan ikut bertambah sebesar Transaksi tersebut dapat ditunjukkan dalam persamaan akuntansi sebagai berikut Dibeli sebidang tanah untuk membangun gedung baru, pembayaran dilakukan secara tunai. Akibat dari transaksi ini menyebabkan kas perusahaan berkurang dan aktiva perusahaan berupa tanah bertambah Sementara nilai ekuitas tidak mengalami perubahan. Dengan demikian persamaan akuntansinya adalah Dibeli supplies bahan habis pakai kantor secara kredit dari PT. Aneka. Transaksi ini menyebabkan aktiva supplies kantor bertambah dan utang perusahaan ikut bertambah pula. Persamaan akuntansinya adalah Dibayar utang Rp950,00. Transaksi ini menyebabkan aktiva kas berkurang sebesar Rp950,00 dan Pasiva utang dagang berkurang sebesar Rp950,00. Dengan demikian persamaan akuntansinya adalah Selama perusahaan beroperasi diperoleh pendapatan sebesar Transaksi ini menyebabkan aktiva kas bertambah dan Pasiva ekuitas ikut bertambah sebesar Persamaan akuntansinya menjadi Dibayar gaji karyawan dan biaya sewa masing-masing dan Transaksi ini menyebabkan aktiva kas berkurang sebesar begitu juga ekuitas berkurang sebesar Dengan demikian persamaan akuntansinya menjadi Dari transaksi-transaksi di atas dapat diringkas dalam persamaan akuntansi sebagai berikut AKUN Akun account adalah catatan formal akuntansi yang digunakan untuk mengikhtisarkan transaksi yang terjadi selama periode akuntansi. Bentuk yang paling sederhana terdiri atas tiga bagian 1 judul, yang menunjukkan nama dari pos yang dicatat dalam akun; 2 ruang tempat untuk mencatat penambahan jumlah dari pos tersebut dalam unit rupiah uang; 3 ruang untuk mencatat pengurangan jumlah dari pos tersebut juga dalam unit rupiah. Bentuk akun di bawah ini dikenal dengan akun T karena bentuknya yang mirip dengan huruf T. Sisi kiri dari akun disebut debet sedangkan sisi kanan disebut kredit. Bila kita mencatat suatu jumlah pada sisi debet disebut dengan istilah mendebet atau dikatakan bahwa akun tersebut di debet, sebaliknya bila kita mencatatnya pada sisi kredit disebut dengan mengkredit atau dikatakan bahwa akun tersebut di kredit. Baca Juga Laporan Akuntansi Untuk Pemula Berikut adalah contoh pengisian untuk penerimaan dan pengeluaran kas dari Perusahaan Angkutan Hudowo dalam contoh terdahulu. Jumlah debet dalam hal ini penambahan kas bulan Oktober adalah sebanyak sedangkan pengeluaran untuk bulan yang sama adalah sebesar Dengan demikian akun Kas masih mempunyai sisa saldo debet sebesar Jumlah tersebut yang nantinya akan disajikan dalam neraca pada akhir bulan Oktober. Perlu diingat istilah debet dan kredit bukan sebagai pengganti istilah tambah dan kurang. Akun aktiva dan beban biaya bila bertambah akan di debet dan bila berkurang akan di kredit. Sebaliknya dengan akun utang, ekuitas dan pendapatan bila berkurang akan di debet dan bila bertambah akan di kredit. Untuk melatih penguasaan saudara terhadap penggunaan akun, coba Anda catat transaksi dalam persamaan akuntansi perusahaan Mizan ke dalam akun Kas dan Modal dengan menggunakan format berikut ini untuk akun lain Anda dapat menggunakan akun yang Anda buat sendiri Sudah selesai? Kalau sudah jumlahkan sisi debet dan kredit, kemudian hitung selisihnya! Selisihnya ini disebut dengan istilah saldo. Bila pekerjaan Anda betul, maka jumlah saldonya akan sama dengan jumlah yang ada dalam persamaan akuntansi perusahaan Mizan pada kolom Kas dan kolom Modal. Baca Juga Memahami Sistem Informasi Akuntansi Contoh format akun di atas sering disebut sebagai akun bentuk T, yang memudahkan dalam penjelasan mekanisme pendebetan dan pengkreditan dalam perkuliahan. Dalam kenyataannya, banyak perusahaan yang menggunakan format akun yang bervariasi. Bila saudara punya tabungan di bank, amati buku tabungan saudara, kolom dalam buku tabungan saudara mungkin mirip atau sama dengan salah satu bentuk akun sebagai berikut Bentuk akun dengan kolom saldo dengan keterangan D/K debet dan kredit, kolom F atau folio biasanya diganti dengan nama R atau reference acuan Bentuk akun dengan kolom saldo tanpa keterangan D/K debet dan kredit, keterangan d/k tidak diperlukan karena saldo normal dari suatu akun biasanya sudah tertentu misalnya kalau saldo Modal biasanya adalah kredit. Seringkali kolom debet dan kredit digabung dan diberi nama kolom mutasi, dalam pencatatan di kolom mutasi cukup diberi kode tanda D untuk pendebetan atau tanda K pengkreditan sebagai berikut Sebelum Anda melanjutkan membaca kegiatan belajar ini, coba saudara isikan transaksi dari perusahaan Mizan ke dalam akun kas, modal pada format akun di atas dan rasakan mana yang lebih mudah, lebih praktis atau yang lebih informatif. SALDO NORMAL AKUN Jumlah pertambahan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama dengan atau lebih besar daripada jumlah pengurangannya. Oleh sebab itu saldo akun normalnya adalah positif dan jarang sekali yang mempunyai saldo negatif. Sebagai contoh, total debet pertambahan dari akun aktiva biasanya lebih besar daripada jumlah kreditnya pengurangannya, dengan demikian akun aktiva normalnya akan mempunyai saldo debet. Tetapi mungkin jumlah saldo akun sama dengan nol, bila saja jumlah debet dan kreditnya sama. Aturan debet dan kredit serta saldo normal dari berbagai macam akun dapat diikhtisarkan sebagai berikut Jenis AkunBertambahBerkurangSaldo NormalAktivaDebetKreditDebetUtangKreditDebetKreditEkuitas ModalKreditDebetKreditPriveDebetKreditDebetPendapatanKreditDebetKreditBebanDebetKreditDebet Jika suatu akun yang normalnya bersaldo debet dan kenyataan bersaldo kredit atau sebaliknya, maka hal ini menunjukkan adanya kemungkinan kesalahan akuntansi atau terdapat keadaan yang luar biasa. Sebagai contoh, saldo kredit dari rekening aktiva seperti kas dan bahan habis pakai hanya dapat terjadi karena kesalahan akuntansi. Sebaliknya saldo debet rekening utang dapat disebabkan karena pembayaran yang lebih besar daripada jumlah utangnya. BUKU JURNAL Pencatatan transaksi secara langsung ke dalam akun sulit dilakukan dalam praktik sehari-hari, selain itu dalam praktik jumlah akun cukup banyak sehingga sulit untuk melacak bila terjadi suatu kesalahan. Di samping itu, bila kita ingin memperoleh informasi tentang transaksi yang terjadi pada tanggal tertentu, kita sulit untuk mencarinya ke dalam akun- akun yang ada. Untuk mengatasi hal ini, sebelum transaksi dicatat ke dalam akun, terlebih dulu transaksi tersebut dicatat di dalam buku jurnal. Sesuai dengan namanya, buku jurnal adalah catatan kejadian keuangan transaksi yang dilakukan secara urut waktu kronologis. Dalam buku jurnal, transaksi sudah dianalisis dengan menentukan pengaruhnya debet dan kredit terhadap akun-akun yang terkait. Pencatatan dalam buku jurnal ini juga sejalan dengan persamaan akuntansi, yaitu setiap transaksi akan di debet dan di kredit dalam jumlah yang sama. Buku jurnal dikenal dengan istilah buku catatan pertama book of original entry, sebab buku jurnal ini memang digunakan untuk mencatat transaksi pertama kali secara lengkap. Setelah transaksi dicatat dalam buku jurnal secara berkala transaksi ini akan diikhtisarkan dalam akun account buku besar general ledger. Bentuk formal buku jurnal yang banyak dikenal adalah jurnal umum dua kolom general journal yang contohnya sebagai berikut Contoh Buku Jurnal Umum TanggalAkun dan UraianFDebetKredit Keterangan Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal terjadinya transaksiKolom Akun dan Uraian digunakan untuk mencatat nama akun-akun yang di debet dan di kredit dan uraian ringkas dan lengkap dari catatan F Folio digunakan sebagai bukti bahwa jumlah debet dan kredit sudah dipindahkan ke akun-akun yang bersangkutanKolom Debet dan Kredit digunakan untuk mencatat jumlah yang di debet dan yang di kredit Bila akan mencatat transaksi berikutnya pada kolom akun dan uraian diberi garis pembatas. Ilustrasi Misalkan dengan menggunakan contoh Usaha Jasa Konsultasi Mizan, kita catat transaksi-transaksi tersebut ke dalam buku jurnal sebelum dibukukan posting dalam akun, maka pencatatan ke dalam buku jurnal akan dilakukan sebagai berikut nomor transaksi dianggap sebagai tanggal transaksi Pemilik menginvestasikan uang tunai ke dalam perusahaan sebesar uang dari Bank Muamalah biaya sewa bulan ini sebesar bahan habis pakai secara kredit bahan habis pakai per kas dari hasil jasa konsultasi gaji pegawai A pemilik mengambil uang dari perusahaan untuk keperluan bulan ini bahan habis pakai yang digunakan/terpakai seharga jasa atas pinjaman Bank Buku Jurnal Umum Buku jurnal biasanya dibuat dalam suatu buku atau bundel kartu dan diberi nomor urut untuk setiap halaman lembar. Nomor halaman buku jurnal ini nanti akan digunakan sebagai sumber data yang digunakan dalam akun. Akun yang di kredit sengaja ditulis agak masuk ke kanan, dengan tujuan untuk memberi tahu bahwa akun tersebut di kredit dan sebagai pembeda dari akun yang di debet. Selanjutnya pencatatan dalam buku jurnal dapat disederhanakan sebagai berikut, misalnya pada transaksi nomor satu 1 dicatat dalam jurnal Ini artinya bahwa akun kas di debet dengan jumlah dan akun Modal Pemilik di kredit dengan jumlah Cara pencatatan seperti ini banyak dijumpai ketika menjelaskan dalam perkuliahan, dalam praktik pencatatan dalam buku jurnal harus dilakukan secara lengkap. PROSES POSTING Setelah transaksi dicatat dalam buku jurnal, proses selanjutnya adalah memisahkan dan mengikhtisarkan jumlah rupiah masing-masing transaksi yang ada pada buku jurnal ke akun buku besar yang sesuai. Proses atau kegiatan memindahkan informasi dari buku jurnal ke akun disebut dengan istilah posting atau pembukuan. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada waktu mengadakan posting atau pembukuan adalah Mencatat tanggal keterangan singkat mengenai pada kolom “F” atau “R” halaman buku jurnal yang memuat transaksi yang jumlah rupiah transaksi sesuai dengan tempatnya, yaitu sebelah debet dan kredit. Kapan dan bagaimana melakukan posting? Pertanyaan mendasar adalah apakah posting perlu dilakukan setiap kali terjadi transaksi atau menunggu sampai cukup banyak transaksi dalam jurnal, baru kemudian di-posting dan apakah posting dilakukan secara berurutan berdasarkan transaksi atau berdasarkan akun. Biasanya transaksi selama satu periode tertentu misalnya satu minggu atau satu bulan di jurnal terlebih dahulu seluruhnya, baru dilakukan posting. Orang yang menjurnal transaksi tidak harus sama dengan orang yang melakukan posting. Di sinilah fungsi jurnal sebagai pembagian kerja. Posting biasanya dilakukan berdasarkan urutan rekening. Maksudnya dalam melakukan posting, khusus akun tertentu di-posting terlebih dahulu secara keseluruhan baik jumlah yang di debet maupun yang di kredit. Misalnya akun yang menyangkut kas dalam suatu periode satu bulan di- posting terlebih dahulu secara keseluruhan, kemudian dilanjutkan ke akun piutang usaha, begitu seterusnya untuk akun-akun yang lain sampai semua transaksi dalam buku jurnal di-posting seluruhnya. Cara ini dimaksudkan agar tidak perlu membolak-balik akun yang sama yang belum di-posting dan sekaligus untuk lebih menghemat waktu. Namun apabila perusahaan sudah menerapkan sistem akuntansi dengan komputer, begitu transaksi dicatat dalam jurnal langsung dibukukan ke dalam akun dan langsung dapat diketahui jumlah saldo dari setiap akun yang ada. Pembukuan atas transaksi tersebut di atas dalam akun adalah sebagai berikut. Untuk akun selain kas Anda dapat melakukan posting dari buku jurnal sebelumnya. Bila sudah selesai coba pekerjaan Anda cocokkan dengan penjelasan transaksi sebagai berikut Pemilik menginvestasikan uang tunai ke dalam perusahaan sebesar Transaksi ini akan menambah uang tunai perusahaan dan menambah ekuitas modal perusahaan, dengan demikian transaksi ini akan di debet pada akun Kas dan di kredit pada akun Modal uang dari Bank Muamalah Pinjaman uang dari bank akan menambah kas perusahaan dan menambah utang perusahaan kepada bank. Seperti halnya dengan transaksi nomor 1, transaksi ini akan di debet pada akun Kas dan di kredit pada akun Utang Bank biaya sewa bulan ini sebesar Pembayaran sewa akan mengurangi uang kas perusahaan dan menambah beban sewa perusahaan. Pada contoh ini tidak langsung mengurangi modal pemilik, tetapi dicatat dulu dalam akun Beban Sewa untuk memudahkan penyusunan laporan laba rugi. Dengan demikian transaksi ini akan di debet pada akun Beban Sewa dan di kredit pada akun bahan habis pakai secara kredit Pembelian ini akan menambah aktiva perusahaan yang berupa Bahan Habis Pakai supplies dan menambah utang usaha perusahaan. Dengan demikian transaksi ini dicatat dengan mendebet akun Bahan Habis Pakai dan mengkredit akun Utang bahan habis pakai per kas. Pembelian bahan habis pakai akan mengubah aktiva perusahaan dari kas menjadi bahan habis pakai seperti kertas, klip kertas dan sebagainya. Pembelian bahan habis pakai ini, akan menambah Bahan Habis Pakai dan mengurangi uang kas. Dengan demikian transaksi ini dibukukan dengan mendebet akun Bahan Habis Pakai dan mengkredit akun kas dari hasil jasa konsultasi Adanya penerimaan hasil jasa konsultasi akan menambah uang kas perusahaan dan menambah modal pemilik. Penambahan terhadap modal pemilik ini dibukukan terlebih dulu dalam akun Pendapatan Jasa Konsultasi. Dengan demikian transaksi ini dicatat dengan mendebet akun Kas dan mengkredit akun Pendapatan Jasa gaji pegawai Pembayaran gaji akan mengurangi kas perusahaan, di sisi lain beban gaji pegawai akan bertambah. Transaksi ini akan dibukukan dengan mendebet akun Beban Gaji dan mengkredit pada akun A mengambil uang dari perusahaan untuk keperluan uang perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadi, tidak langsung mengurangi modal pemilik, tetapi dibukukan lebih dahulu pada akun Prive, Pemilik. Akun prive ini digunakan untuk memisahkan transaksi pemilik perusahaan dengan transaksi perusahaan. Pengambilan uang untuk kepentingan pribadi pemilik dibukukan dengan mendebet akun Prive, Pemilik dan mengkredit akun bulan ini bahan habis pakai yang digunakan/terpakai seharga bahan habis pakai merupakan transaksi intern yang mengubah aktiva menjadi beban. Transaksi ini akan mengurangi aktiva berupa bahan habis pakai dan menambah beban bahan habis pakai. Dengan demikian transaksi ini akan dicatat dengan mendebet akun Beban Bahan Habis Pakai dan mengkredit Bahan Habis bunga atas pinjaman bank bunga kepada bank akan mengurangi uang kas perusahaan dan menambah beban bunga. Transaksi ini dibukukan dengan mendebet akun Beban Bunga dan mengkredit akun Kas. DAFTAR SALDO TRIAL BALANCE Dari contoh penjurnalan dan proses posting yang diuraikan di atas, Anda dapat melihat secara jelas bahwa saldo akhir yang terdapat pada setiap akun diberi tanda D dan K. Tanda D menunjukkan bahwa akun tersebut bersaldo Debet, sebaliknya kalau akun tersebut bertanda K menunjukkan akun tersebut bersaldo Kredit. Dalam menyusun daftar saldo, kedudukan saldo juga harus ditunjukkan. Dengan kata lain saldo debet dan kredit dalam neraca harus dipisahkan sehingga dapat diketahui berapakah total saldo debet dan berapakan total saldo kredit. Jumlah rupiah total kedua saldo harus sama seimbang. Kalau tidak seimbang terjadi suatu kekeliruan atau kesalahan dalam proses pencatatan pada akun tertentu atau terjadi kesalahan dalam memasukkan akun tertentu atau mencatat pada kolom yang seharusnya. Misalnya kesalahan dalam menjumlah, akun yang jumlahnya seharusnya bersaldo kredit, dicatat pada akun yang bersaldo debet. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan bentuk daftar saldo perusahaan Mizan UraianDebet RpKredit Rp Modal, Pemilik Bank Muamalah Usaha Habis Prive, Pendapatan Jasa Konsultasi Bahan Beban Bahan Habis Beban Jasa Kesalahan yang tidak dapat ditemukan melalui daftar saldo Keseimbangan debet dan kredit dalam daftar saldo tidak menjamin bahwa proses akuntansi mulai dari jurnal sampai dengan daftar saldo telah benar. Ada beberapa kesalahan dalam jurnal dan kesalahan dalam pembukuan tidak menyebabkan ketidakseimbangan dalam daftar saldo. Beberapa kesalahan yang tidak terdeteksi oleh daftar saldo antara lain Pencatatan dalam jurnal dengan akun yang salah, misalnya seharusnya di debet pada akun Kas dengan jumlah tetapi didebet pada akun Piutang dengan jumlah yang dalam jurnal dengan jumlah yang salah baik pada sisi debet maupun pada sisi kreditnyaPembukuan pada akun yang salah, tetapi dengan jumlah yang pada jumlah yang salah baik pada sisi debet maupun pada sisi kredit Untuk menemukan kesalahan-kesalahan tersebut, kita harus melacak mulai dari bukti transaksi ke buku jurnal kemudian ke buku besar. Proses ini memerlukan waktu lama. DAFTAR AKUN ATAU KODE REKENING CHART OF ACCOUNTS Jumlah akun pada suatu perusahaan yang besar, biasanya jumlahnya amat banyak dan amat bervariasi, sehingga kalau suatu akun tidak diberi kode tertentu akan menyulitkan di dalam pencarian dan penyimpanan akun ke tempat semula. Selain itu pemberian kode yang baik juga akan memudahkan pengolahan data dan penyusunan laporan keuangan. Ada banyak metode pembuatan kode, namun dalam akuntansi cara pemberian kode yang banyak digunakan adalah sistem desimal yaitu dengan memberikan angka desimal ke kelompok akun-akun tertentu. Akun-akun dalam laporan keuangan dapat dikelompokkan sebagai berikut Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, dan Biaya. Dengan demikian kita dapat menentukan kode akun dengan cara sebagai berikut KelompokKode AkunAktiva1 xxxxKewajiban2 xxxxEkuitas3 xxxxPendapatan4 xxxxBeban5 xxxx Setiap posisi angka di belakang yang telah ditetapkan, dapat menggambarkan subklasifikasi selanjutnya seperti yang diinginkan. Misalnya pada kelompok aktiva, angka kedua kita menginginkan untuk subklasifikasi lancar dengan kode 0, maka kode yang digunakan adalah 10 xxxx. Jumlah angka digit tergantung pada keinginan manajemen dan kompleks tidaknya klasifikasi. HUBUNGAN ANTARA AKUN DENGAN LAPORAN KEUANGAN Pada akhir periode, seluruh akun dijumlah dan dihitung saldonya. Akun- akun ini merupakan bahan dasar yang akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Akun pendapatan dan beban digunakan untuk menyusun laporan laba rugi, akun ekuitas dan prive digunakan untuk menyusun laporan perubahan modal, akun aktiva, utang dan ekuitas dipakai sebagai dasar untuk menyusun neraca, serta akun kas dipakai untuk menyusun laporan arus kas. Untuk lebih jelasnya dari data akun Usaha Konsultasi Mizan dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut Catatan Saldo Kas Awal, dianggap saat Pemilik melakukan investasi Rangkuman Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pengaruh transaksi terhadap suatu perusahaan di dalam akuntansi dapat digambarkan dengan menggunakan persamaan akuntansi sebagai berikut Aktiva = Liabilitas + Ekuitas Ekuitas modal perusahaan dapat berubah apabila perusahaan memperoleh Pendapatan P atau adanya setoran modal, dan perusahaan menyerap Beban B atau adanya pengambilan modal prive. Meskipun setiap transaksi dapat dicatat dengan persamaan akuntansi seperti di atas, namun bentuk pencatatan tersebut kurang praktis digunakan, karena transaksi yang terjadi di perusahaan selama periode tertentu akan menyangkut berbagai pos elemen aktiva, utang, ekuitas, pendapatan dan biaya yang jumlahnya dapat mencapai ratusan. Agar informasi harian dapat tersedia, pada saat dibutuhkan, dan laporan keuangan dapat disusun setiap saat, maka perlu dibuat catatan yang terpisah untuk setiap pos. Catatan tersebut dalam akuntansi disebut dengan rekening akun. Sedangkan kelompok rekening yang berkaitan dan merupakan satu unit disebut buku besar ledger. Akun adalah catatan formal akuntansi yang digunakan untuk mengikhtisarkan transaksi yang terjadi selama periode akuntansi dan bentuk akun ini dapat bermacam-macam. Bentuk paling sederhana suatu akun terdiri atas tiga bagian 1 Judul, yang menunjukkan nama dari pos yang dicatat, 2 ruang tempat untuk mencatat penambahan jumlah dari pos tersebut dalam unit rupiah uang dan 3 ruang untuk mencatat pengurangan jumlah dari pos tersebut. Bentuk rekening tersebut sering disebut akun dua kolom atau akun T. Pada akhir periode seluruh akun dijumlahkan dan dihitung saldonya. Akun-akun ini merupakan bahan dasar yang akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Akun-akun pendapatan dan beban dipakai untuk menyusun laporan laba rugi, akun aktiva, utang dan ekuitas dipakai untuk menyusun neraca, akun ekuitas dan prive dipakai untuk menyusun laporan perubahan modal dan akun kas dipakai untuk menyusun arus kas. Cara pencatatan langsung ke dalam akun sulit dilakukan dalam praktik, karena jumlah akun cukup banyak dan terjadi kesalahan sulit untuk melacak kesalahan tersebut, maka untuk pencatatan transaksi sebelum dilakukan pencatatan ke dalam akun, terlebih dahulu dicatat dalam buku jurnal. Buku jurnal yaitu buku yang digunakan untuk mencatat kejadian keuangan transaksi yang dilakukan secara urut waktu dan pencatatan dalam buku jurnal ini juga sejalan dengan persamaan akuntansi, dalam arti setiap transaksi akan di debet dan di kredit dalam jumlah yang sama. Bentuk buku jurnal ini yang banyak dikenal adalah bentuk dua kolom. Sumber Sugiarto. 2021. Pengantar Akuntansi. Penerbit Universitas Terbuka Tanggerang Selatan Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi

Langkah2. Mencatat Transaksi (Menjurnal/Posting) Setelah bukti transaksi terkumpul dan dinilai, langkah selanjutnya adalah memasukan nilai yang terdapat pada bukti transaksi ke dalam buku catatan transaksi. Proses ini disebut dengan proses pencatatan—yang oleh orang akuntansi disebut ―menjurnal‖ sering juga disebut ―posting‖.
Buku Kas Umum digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang dilakukan dalam penggunaan anggaran BOS, baik pencatatan keuangan dari satuan pendidikan, dari bank atau pun perpajakannya. Data tersebut akan menjadi acuan dalam pelaporan. Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan input pada BKU Pilih menu Penatausahaan Klik tombol Buku Kas Umum Tentukan Sumber Dana Jika Anda hendak mencatatkan transaksi tunai, lakukan penarikan dana dari bank terlebih dahulu dengan klik tombol Tarik Bank sehingga saldo Tunai terisi Klik tombol SPJ untuk transaksi tunai Klik SPJ Non Tunai untuk jenis transaksi non tunai Tombol Delete digunakan untuk menghapus salah satu item belanja Perhatikan urutan nomor pada gambar dibawah ini Menarik Saldo Bank untuk Tarik Tunai 1. Klik tombol Tarik Bank kemudian tentukan Jenis Penarikan. Pilih Tarik Tunai pada daftar, kemudian lanjutkan dengan memilih Tanggal Transaksi sesuai dengan tanggal Anda menarik tunai dari Bank. Lalu, isi manual Jumlah/nilai uang yang ditarik dari bank. Catatan Pada aplikasi terlihat saldo Bank senilai saldo Tunai Total Perhatikan nominal pada kolom Bank dan Tunai, untuk menandakan pencatatan Tarik Tunai Anda berhasil. 2. Pada saat memilih tombol OK pada form Input Bank, sistem akan mengingatkan Anda terhadap kemungkinan saldo tidak seimbang unbalance. Anda dapat melanjutkan proses dengan memilih tombol Yes. 3. Sebagai contoh, apabila satuan pendidikan melakukan penarikan dana di bank sejumlah maka saldo tunai berubah menjadi Nominal di kolom bank tersisa Rp0, yang menandakan Anda telah mencatat Tarik Tunai atas seluruh dana yang ada pada rekening bank. Kemudian Anda dapat melihat pencatatan transaksi pada tabel Buku Kas Umum. 4. Anda dapat melihat detail transaksi bank pada Tab menu Buku Pembantu Bank. Seperti pada contoh gambar di bawah ini Catatan! Apabila dalam realisasi anggaran terdapat jenis transaksi Non Tunai, maka saldo bank tidak boleh habis atau Rp0. Menu SPJ untuk Mencatat Nota Belanja Pembayaran Tunai Langkah ini dilakukan apabila satuan pendidikan perlu memasukkan data realisasi belanja barang atau jasa, berdasarkan nota belanja atau invoice pembayaran yang dilakukan secara tunai. Pada gambar dicontohkan jenis belanja jasa. 1. Klik menu SPJ. Pastikan terdapat saldo tunai lihat kolom Tunai. Jika saldo Tunai masih Rp0, maka Anda perlu melakukan penarikan saldo Bank menjadi saldo Tunai pada tahap sebelumnya. - No Bukti ini merupakan nomor urut pencatatan realisasi. Anda tidak perlu menginput manual di kolom ini, karena kolom akan terisi secara otomatis. a Klik lingkaran, untuk memilih apakah pembelanjaan dilakukan melalui SIPLah atau Non SIPLah b Pilih Tanggal Transaksi, kapan Anda melakukan input realisasi ke ARKAS. Anda dapat melihat jumlah Saldo Tunai yang Anda punya. c Pilih Rekening yang ingin direalisasikan. Anda dapat melihat daftar Kode Rekening, Neraca, Sisa Anggaran dan Volume Sisa. Isi yang tertera pada tabel, merupakan kegiatan yang telah satuan pendidikan rencanakan sebelumnya berdasarkan bulan yang Anda tentukan ketika menyusun kertas kerja. d Pilih Kegiatan yang ingiin direalisasikan e Isi Volume dengan jumlah banyaknya item yang dibelanjakan dan telah dicatat ke dalam SPJ f Harga SatuanMerupakan harga maksimal atas barang atau jasa yang dianggarkan. Harga bisa disesuaikan dengan harga ril saat transaksi. g Jumlah Belanja. Merupakan total biaya yang dikeluarkan atas transaksi tersebut. h Anda dapat memberikan ceklis pada kolom checkbox Menggunakan Pajak, untuk belanja yang dikenakan pajak. Abaikan Menggunakan Pajak jika item belanja terbebas dari pajak. 2. Setelah memilih Kegiatan, Anda akan melihat gambar di bawah ini Nama Toko Masukkan nama toko atau badan usaha. Penting! Apabila Anda berbelanja melalui UMKM atau usaha perseorangan, silakan masukkan nama usaha atau nama penjual barang/jasa tersebut. NPWP Masukkan NPWP jika toko memiliki NPWP. Nomor Nota Masukkan nomor nota yang terdapat pada nota pembelian atau kwitansi pembelian Nomor Telepon Masukkan nomor telepon toko/penyedia. Nomor Handphone Masukkan nomor HP toko/penyedia. Tanggal Nota Masukkan tanggal riil pembelian barang berdasarkan nota pembelian atau kwitansi pembayaran. Centang item yang dibelanjakan Catat Volume item yang telah dibelanjakan Tulis harga satuan atas item yang telah dibelanjakan Lalu klik OK. Maka akan muncul tampilan seperti pada layar di bawah ini. i Punya NPWP. Jika penyedia memiliki NPWP, Anda dapat memberikan tanda ceklis pada keterangan Punya NPWP. Abaikan jika penyedia tidak memiliki NPWP. j klik OK Berhasil! Pencatatan SPJ di BKU ARKAS berhasil dan dapat terlihat di Menu Buku Kas Tunai seperti pada gambar di bawah ini. Menu SPJ Non Tunai untuk Mencatat Nota Belanja Pembayaran Non Tunai Tahap ini dipilih apabila satuan pendidikan melakukan pembayaran melalui bank/transfer, yang tercatat riwayat transaksinya pada rekening koran. Pastikan Anda memiliki saldo di rekening bank yang terlihat pada kolom Bank untuk dapat mengakses menu dan mencatat SPJ Non Tunai. Adapun langkah memasukkan atau mencatat SPJ Non Tunai sama dengan tahapan memasukkan SPJ yang sebelumnya. Perbedaan tampilan SPJ Non Tunai, ada pada form Input SPJ yang akan memuat jumlah Saldo Bank. Artinya, seluruh transaksi yang dimasukkan pada SPJ Non Tunai akan dibayarkan oleh satuan pendidikan melalui sistem transfer antar bank cashless, tanpa harus tarik tunai. Selanjutnya klik OK. Berhasil! Pencatatan SPJ Non Tunai di BKU ARKAS berhasil dan dapat terlihat di Menu Buku Kas Umum seperti pada gambar di bawah ini. Tanya Jawab Saya sudah mengisi BKU ARKAS namun datanya tidak muncul di BOS Salur. Bagaimana solusinya? Hal ini terjadi karena perangkat yang Anda gunakan tidak terhubung dengan internet. Segera sambungkan perangkat ke dalam jaringan internet dan klik tombol Sinkron agar data Anda terkirim ke MARKAS dan BOS Salur.
\n\n \n bagaimana proses pencatatan transaksi kedalam buku bank
Setiapjenis usaha, apapun skala usahanya, harus mempunyai buku kas ini supaya bisa memantau bagaimana transaksi yang berlangsung dari waktu ke waktu. Data dari proses pencatatan transaksi tersebut bisa menjadi dasar pengambilan berbagai keputusan pengembangan usahamu di masa depan. Misalnya, jika usaha kamu merugi pada suatu periode, bisa Bagi pebisnis pencatatan transaksi keuangan atau pembukuan merupakan suatu hal yang harus dilakukan dari sekian banyak hal untuk mengembangkan usahanya. Kenapa begitu? karena dengan adanya pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan secara rutin oleh para pebisnis, maka secara tidak langsung para pebisnis sudah membuat laporan keuangan guna membantu memajukan usaha yang sedang dikembangkan. Akan tetapi, sangat disayangkan bagi beberapa pelaku usaha kecil atau pebisnis yang tidak menganggap pencatatan keuangan ini penting. Apalagi ada tanggapan yang menyatakan bahwa pencatatan keuangan ini terlalu sulit dan ribet untuk dilakukan, ditambah jika Anda malas dan tidak segera memulainya. Pada akhirnya nanti, usaha yang sebuah Anda kembangkan akan mengalami masalah dalam pembukuan usahanya karena tidak adanya pencatatan keuangan yang rapi dan valid untuk dijadikan pijakan pengambilan keputusan. Alasan Kenapa Pencatatan Transaksi Penting pada Pembukuan? Sudah dijelaskan bahwa pencatatan transaksi pada pembukuan itu sangat penting dilakukan secara rutin, karena ada banyak alasan yang mendasari hal tersebut. Walaupun Anda sudah menggunakan aplikasi pembukuan online untuk proses pencatatan keuangan, Anda harus tetap benar – benar memastikan bahwa pembukuan yang Anda lakukan ditangani dengan benar. Berikut beberapa alasan mengapa pencatatan pembukuan itu menjadi penting adanya. Tidak mencampurkan keuangan bisnis dan pribadi, dalam arti memudahkan pencatatan keuangan berguna untuk memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Bagi Anda seorang pebisnis sudah jelas bahwa Anda tidak sepenuhnya bertanggung jawab secara pribadi atas masalah atau utang apapun yang berkaitan dengan bisnis tersebut, karena itu Anda harus memisahkannya agar tidak bercampur dengan urusan keuangan pribadi. Mengidentifikasi permasalahan sejak awal, pengelolaan usaha yang baik akan dimulai dengan benar jika Anda mengelola pencatatan keuangan dengan benar. Hal tersebut dilakukan agar dapat menghindari hal – hal yang tidak diingatkan kemudian hari. Mengawasi kesehatan keuangan, bisnis yang sehat dimulai dari keuangan yang sehat. Maka dari itu, pencatatan keuangan dapat dijadikan alat sebagai pengembangan usaha karena melalui pencatatan transaksi keuangan dapat mengidentifikasi cara untuk meningkatkan ataupun mengubah strategi proses guna mengembangkan usaha. Pencatatan keuangan berguna juga untuk menyederhanakan keuangan bisnis yang sedang Anda kembangkan. Hal tersebut akan erat kaitannya dengan proses kerjasama yang dijalin dengan profesional pajak untuk dapat menghemat uang. Alasan lain yang bisa dijadikan patokan yaitu pencatatan keuangan dapat dijadikan sebagai pengorganisasian catatan dan dokumen. Hal itu akan membantu Anda untuk menyederhanakan proses seperti pengajuan pinjaman bisnis ataupun membeli peralatan baru untuk usaha tersebut. Terakhir, pencatatan keuangan juga dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk Anda membuat laporan keuangan itu sendiri. Jika tidak adanya pencatatan keuangan pada awal terjadinya transaksi, maka Anda juga tidak dapat membuat laporan keuangan secara utuh dan akurat. Sehingga, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa banyak alasan yang mendukung untuk pengembangan usaha ketika Anda melakukan pencatatan keuangan. Dan cara agar aktivitas pencatatan transaksi lebih mudah, Anda harus memulainya segera dan rutin setiap harinya. Baca Juga Transaksi Keuangan Perusahaan Arti, Jenis dan Cara Pembuatan Catatannya Apa Manfaat Pencatatan Transaksi Keuangan yang Rapi? Pencatatan transaksi keuangan dapat berasal dari pendapatan yang diperoleh dari penjualan, pendapatan bunga, pembayaran pajak, pemberian gaji, pengeluaran operasional, pinjaman, investasi ataupun semua hal yang berkaitan dengan keuangan dapat dicatat dalam pembukuan. Pencatatan keuangan yang dilakukan membutuhkan adanya dokumen pendukung atau bukti seperti tanda terima, faktur, pesanan pembelian, kwitansi ataupun catatan bukti keuangan lainnya tergantung pada jenis transaksi yang dilakukan. Catatan bukti keuangan untuk pembayaran, penjualan dan tagihan dapat menggunakan bukti berupa invoice secara online. Pencatatan keuangan dalam pembukuan ataupun akuntansi nya digunakan hampir keseluruhan dengan bergantian. Dimana pembukuan akan melibatkan pencatatan keuangan sedangkan akuntansi nya akan menafsirkan, menganalisis mengklasifikasikan, melaporkan serta menyederhanakan data keuangan usaha tersebut. Sehingga, kegiatan pencatatan keuangan akan memberikan manfaat yang banyak dan beragam diantaranya. Berikut beberapa manfaat membuat catatan laporan keuangan usaha dengan akurat dan rapi, diantaranya 1. Informasi Kondisi Keuangan Usaha Pencatatan keuangan akan memberikan informasi mengenai perubahan kondisi keuangan ataupun laporan laba rugi dari usaha, karena adanya aktivitas yang dilakukan yaitu penjualan dan pembelian yang dicatat melalui pencatatan transaksi keuangan yang diringkas menjadi pembukuan akuntansi. Informasi kondisi keuangan usaha dapat dilihat melalui pembukuan akuntansi yang akurat. Anda dapat menggunakan software akuntansi online secara mudah untuk mengelola keuangan dan tingkat akurasi yang tinggi. 2. Membuat Laporan Keuangan Pencatatan keuangan juga akan membantu Anda dalam membuat laporan keuangan. Hal itu berguna untuk mengetahui sumber usaha, modal usaha sekaligus beban usaha. Jika Anda ingin menghemat waktu dalam membuat laporan keuangan, sebenarnya Anda bisa menggunakan software laporan keuangan yang dapat membuat laporan keuangan usaha secara otomatis berdasarkan pencatatan transaksi yang dilakukan. 3. Sumber Informasi Usaha Pencatatan keuangan dapat dijadikan sebagai sumber informasi usaha untuk menentukan strategi dalam mengembangkan usaha tersebut sekaligus melihat bagaimana kondisi di masa depan terkait usaha tersebut. 4. Bantuan Modal Usaha Pencatatan keuangan juga dapat dijadikan sebagai bukti kepada lembaga permodalan ketika Anda para pebisnis mengajukan modal usaha, ataupun mendapatkan bantuan modal usaha tersebut. 5. Anggaran yang Akurat Pencatatan keuangan juga dapat membantu Anda dalam melakukan penganggaran secara akurat. Penganggaran yang akurat ini karena adanya pembukuan yang efektif, dimana setiap adanya transaksi akan dapat dilihat dalam satu tempat sehingga membantu Anda dalam mengambil keputusan dengan mudah. Oleh karena itu, penggunaan aplikasi RAB Rencana Anggaran Biaya yang terhubung dengan fitur-fitur akuntansi seperti pembukuan akan sangat memudahkan pengusaha. 6. Memberikan Ketenangan Pikiran Pencatatan keuangan juga dapat memberikan ketenangan pikiran, saat Anda para pebisnis melakukan pembukuan secara efisien maka secara tanpa sadar akan lebih mempunyai banyak waktu untuk istirahat dan tidak perlu adanya kekhawatiran mengenai usaha yang berantakan karena dapat dilihat dari pencatatan transaksi yang dilakukan. 7. Membantu Persiapan Pajak Pencatatan keuangan bermanfaat untuk membantu Anda melakukan persiapan pajak. Anda sudah tahu bukan kalau pajak sesuatu yang membutuhkan kerumitan untuk dilakukan, maka dari itu dengan adanya pencatatan transaksi ini akan membantu Anda lebih baik dalam memenuhi peraturan pemerintah terutama peraturan tentang pembayaran pajak itu sendiri. Begitu banyak manfaat yang dapat Anda rasakan ketika memulai usaha dengan adanya pencatatan keuangan. Poin pentingnya pada pencatatan keuangan yaitu dilakukan secara berkala dan berurutan, karena jika tidak akan secara otomatis laporan keuangan yang berada di akhir akan mengalami kesalahan dan tidak akurat untuk dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan. Lalu, Bagaimana Cara Pencatatan Transaksi Keuangan yang Rapi dan Mudah? Dalam menjalankan suatu usaha, pastinya para pebisnis akan memastikan jika usaha tersebut mengalami laba atau rugi dalam periode tertentu. Maka dari itu, diperlukannya adanya pencatatan transaksi keuangan usaha secara detail, menyeluruh dan up to date berdasarkan siklus akuntansi pada usaha masing – masing. Dimana, proses pencatatan keuangan nanti akan menghasilkan sebuah jurnal yang berisi sebuah laporan keuangan. Hal ini dapat Anda gunakan untuk melihat dengan jelas bagaimana kondisi usaha Anda, apakah laba atau rugi pada laporan laba rugi usaha periode tertentu. Sehingga, usaha Anda dapat dikatakan tumbuh dengan baik apabila Anda melakukan pencatatan transaksi keuangan yang valid, rapi, dan mudah dibaca serta dipahami. Jika sudah begitu, maka Anda harus menjalankan proses pencatatan keuangan ke dalam proses akuntansi usaha. Dimana Anda harus melakukan secara teratur yang dimulai dari mencatat, mengelompokkan serta mengidentifikasi setiap transaksi keuangan usaha secara tepat sesuai dengan bukti – bukti transaksi yang sudah ada. Selain itu, bukti – bukti transaksi yang ada pun juga harus benar keabsahan dan keasliannya karena jika tidak maka akan berdampak pada hal buruk lainnya yang lebih parah. Baca Juga 8 Rekomendasi Aplikasi Pembukuan Online Terbaik 2023 Berikut beberapa langkah yang bisa Anda mulai dari sekarang untuk mewujudkan usaha yang sehat dan baik. 1. Mengumpulkan Keseluruhan Bukti Transaksi Langkah pertama guna mewujudkan usaha yang sehat dan baik sebelum melakukan pencatatan transaksi keuangan yaitu mengumpulkan keseluruhan bukti – bukti transaksi yang telah ada untuk periode tertentu. Lalu, bukti – bukti transaksi yang beraneka ragam bentuknya seperti bukti penerimaan, bukti pembayaran, dan bukti lainnya tersebut dikumpulkan dengan baik. Karena ini merupakan langkah awal Anda dapat melakukan pencatatan keuangan. 2. Mengidentifikasi Keaslian Bukti – Bukti Transaksi Langkah selanjutnya, setelah Anda mengumpulkan bukti – bukti transaksi keuangan tersebut segeralah untuk mengidentifikasi keaslian atau keabsahan dari bukti transaksi tersebut. Jangan ragu untuk Anda melakukan pengecekan secara detail dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Hal tersebut penting adanya, guna mewaspadai karena kecanggihan teknologi masa kini yang berkembang pesat bahkan ada beberapa oknum yang berbuat jahat dengan mencetak bukti transaksi palsu. 3. Memahami Akun Bisnis Jika langkah pertama dan kedua sudah selesai, kini Anda akan melanjutkan untuk memahami akun bisnis. Sebuah akun bisnis mempunyai beberapa kumpulan akun keuangan seperti Aset merupakan pencatatan jumlah uang tunai dan sumber daya yang dimiliki oleh usaha tersebut semisal inventaris ataupun piutang. Kewajiban merupakan pencatatan yang masuk dalam kewajiban dan utang yang dimiliki oleh usaha tersebut misal hutang dagang maupun pinjaman. Pendapatan merupakan pencatatan keuangan yang diperoleh dari pendapatan usaha tersebut, dimana biasanya berasal dari penjualan itu sendiri. Pengeluaran merupakan pencatatan keuangan yang mengacu pada arus keluar dari usaha tersebut, misal pengeluaran gaji ataupun utilitas lainnya. Ekuitas merupakan pencatatan yang berasal dari nilai yang tersisa setelah dikurangi adanya kewajiban dari aset, hal ini seperti saham. Patut untuk diketahui bahwa setiap usaha akan berbeda – beda pencatatan transaksi keuangannya, yang terpenting dapat memahami faktor – faktor ekonomi yang berperan dalam usaha tersebut. 4. Menyiapkan Pencatatan Transaksi Pencatatan keuangan dalam bentuk buku fisik atau buku besar pada umumnya dapat dilakukan melalui perangkat lunak atau alat – alat otomatis lainnya. Berikut beberapa alat yang mungkin bisa Anda gunakan untuk melakukan pencatatan keuangan Spreadsheet, alat ini dapat berupa atau berasal dari Google Spreadsheet ataupun MS Excel. Perangkat Lunak dengan pembukuan berbasis Desktop, Anda dapat menemukannya pada QuickBooks Desktop ataupun media lainnya. Perangkat Lunak pembukaan berbasis Cloud, Anda dapat menemukannya pada Wave, QuickBooks Online ataupun media lainnya. 5. Membuat Jurnal Transaksi Setelah selesai Anda memilih media atau alat apa yang digunakan untuk melakukan pencatatan keuangan, langkah selanjutnya segeralah mulai untuk membuat sebuah jurnal transaksinya. Proses pencatatan transaksi keuangan akan lebih efisien apabila Anda dapat melakukannya setiap hari, karena setiap hari pula Anda bertransaksi. Hal ini akan berguna dalam mencegah adanya kesalahan saat Anda akan menyalinnya ke buku besar. Tidak hanya itu saja yang perlu diperhatikan, dalam jurnal transaksi ini nantinya Anda diharapkan untuk mencantumkan berbagai hal mulai dari nama, nomor bukti, akun transaksi keterangan, debit dan kreditnya serta jangan lupakan saldo. 6. Memindahkan Pencatatan Transaksi ke Buku Besar Setelah Anda berhasil menyelesaikan pencatatan transaksi dengan membuat jurnal transaksi, langkah selanjutnya yaitu memindahkan jurnal transaksi tersebut ke dalam buku besar. Dimana dalam pencatatan transaksi kepunahan buku besar sudah mulai untuk mengelompokkan transaksinya, seperti piutang yang harus dikelompokan ke dalam akun piutang dan lain sebagainya. 7. Menentukan Akun Pembukuan Jangan dulu beranjak terlalu jauh, karena kini Anda diminta untuk menentukan akun pembukuan apa yang akan Anda gunakan. Akun pembukaan dalam pencatatan transaksi keuangan ada dua yaitu menggunakan pembukuan entri tunggal ataupun entri ganda. Dimana jika pembukuan entri tunggal mencatat semua transaksi sekali baik sebagai pengeluaran ataupun pendapatan, hal ini mudah dan cocok untuk usaha kecil yang belum mempunyai persediaan ataupun peralatan yang signifikan dalam keuangannya. Sedangkan untuk pembukuan entri ganda, harus memasukan setiap transaksi dua kali baik sebagai debit ataupun kreditnya hari ini berguna untuk menyeimbangkan pembukuan antar akun. Perlu dipastikan kembali dua pilihan pembukuan tersebut secara langsung akan mempengaruhi cara mengelola keuangan serta cara kerja proses pembukuan Anda. 8. Menyeimbangkan Saldo Setelah Anda melakukan pencatatan pada jurnal transaksi atau neraca saldo tersebut dan Anda sudah menentukan menggunakan pembukuan jenis seperti apa. Kini saatnya Anda menyeimbangkan saldo dari neraca saldo tersebut, karena bisanya neraca saldo yang tidak seimbang diakibatkan oleh adanya kesalahan memasukan data transaksi pada buku besar atau jurnal itu sendiri. Kesalahannya biasanya terletak pada hal-hal seperti menjumlahkan saldo, salah menulis angka, ataupun salah dalam meletakkan nominal pada debit kredit. Sehingga, keseimbangan dari saldo sangat penting untuk diperhatikan. 8. Menyusun Laporan Keuangan Pencatatan transaksi keuangan untuk mengakhiri laporan keuangan yaitu dengan langkah menyusun laporan keuangan itu sendiri. Laporan keuangan ini merupakan sebuah ringkasan kesehatan keuangan usaha yang sedang Anda lakukan. Pada umumnya inilah beberapa jenis laporan keuangan yang pasti Anda temukan saat menyusunnya. a. Neraca neraca merupakan sebuah laporan yang berisi aset, kewajiban, ekuitas usaha selama beberapa periode tertentu. Hal ini dapat diartikan bahwa total aset Anda harus sama dengan kewajiban ditambah ekuitas, sehingga pada neraca dapat ditemukan keputusan apakah Anda perlu memperluas usaha atau menyimpan yang tunai terlebih dahulu. b. Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi atau L/R ini merupakan sebuah laporan yang menunjukkan pendapatan, biaya dan pengeluaran selama periode tertentu biasanya kuartal, tahun dan lain sebagainya. Pada laporan ini ada beberapa orang yang mengatakan atau menyatakan bahwa Laporan. Laba Rugi bisa disebut n juga dengan Laporan Pendapatan, karena dapat membandingkan antara penjualan dan pengeluaran yang membantu dalam membuat perkiraan. c. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas dapat dibuat secara otomatis dengan aplikasi kas. Ini merupakan laporan yang mirip dengan Laporan Laba Rugi kecuali tidak termasuk entri jon kas seperti depresiasi. Laporan Arus Kas akan membantu Anda dalam mencari tahu dimana usaha tersebut menghabiskan, menghasilkan uang, ataupun kelangsungan hidupnya serta kemampuan keuangan untuk membayar tagihan yang ada. 9. Memastikan Melalui Prosedur dengan Benar Langkah selanjutnya untuk melakukan pencatatan keuangan pada usaha Anda, pastikan kembali bahwa Anda sudah melakukannya dengan benar sesuai prosedur yang ditentukan. Anda dapat mengikutinya secara step by step dengan berurutan yang benar. Dimana jika Anda melewatkan satu cara, maka akan berimbas atau berdampak pada laporan keuangan yang tidak tepat. Sehingga, ketidaktepatan itulah yang membuat laporan keuangan usaha salah dan tidak dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan atau menentukan strategi pengembangan usaha. 10. Menggunakan Pencatatan Transaksi Online Kini saatnya pencatatan transaksi keuangan usaha dapat dilakukan dengan mudah dan rapi melalui bantuan aplikasi. Banyak aplikasi ataupun website yang kini hadir untuk membantu memudahkan Anda dalam melakukan pencatatan keuangan guna membuat laporan keuangan yang dapat dijadikan sebagai titik pengambilan keputusan. Salah satu cara dengan menggunakan software akuntansi online yang terintegrasi dari Mekari Jurnal. Alasan lain kenapa Anda harus menggunakan produk dari Mekari yaitu harga yang terjangkau sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Selain itu, juga menawarkan beberapa kursus yang dapat Anda jadikan pengalaman baru sebelum usaha Anda berkembang lebih pesat di kemudian hari. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera gunakan produk dari Mekari untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan dengan mudah, akurat dan rapi. Prosesini memungkinkan buku besar tetap ramping tanpa terlalu banyak detail yang kikuk, tetapi detail yang dicatat masih merupakan bagian dari siklus akuntansi bisnis. Contoh Transaksi Buku Besar Pembantu. Berikut ini merupakan kegiatan PT. Kledi pada bulan Januari 2022 sebagai contoh ilustrasi pencatatan buku pembantu. Sarjana Ekonomi – Hai sobat jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda. Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Akuntansi Perbankan. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini. Pengertian Akuntansi PerbankanSistem Akuntansi PerbankanTujuan Laporan Keuangan BankPersamaan Akuntansi PerbankanMetode Pencatatan pada Akuntansi PerbankanDasar-Dasar Akuntansi PerbankanSebarkan iniPosting terkait Pengertian Akuntansi Perbankan Akuntansi Perbankan merupakan salah satu proses akuntansi bank yang meliputi pencatatan, pengklarifikasian, penilaian dan penafsiran data keuangan bank yang dilakukan secara sistematis untuk memenuhi kebutuhan pihak yang berkepentingan baik intern ataupun ekstern. Bank sebagai pihak perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana serta pihak yang memperlancar lalu lintas pembayaran. Laporan keuangan bank dalam akuntansi perbankan pun harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau teknik pembukuan, posting dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam kegiatan operasional suatu Bank. Sistem Akuntansi Perbankan Sebagai sistem akuntansi manajemen. Sebagai sistem costing. Sebagai sistem pengawasan. Sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter. Tujuan Laporan Keuangan Bank Menyediakan informasi keuangan yang bisa dipertanggung jawabkan tentang keuangan perusahaan, perolehan usaha perusahaan dalam jangka periode akuntansi tertentu. Membantu pihak yang memiliki kepentingan untuk menilai atau mengintepretasikan kondisi atau potensi perusahaan disesuaikan dengan keperluan. Bentuk laporan keuangan bank bisa berbentuk laporan neraca, neraca perhitungan laba atau rugi dan juga laporan perubahan posisi keuangan. Persamaan Akuntansi Perbankan Harta Bank = Hutang + Modal Harta Bank Penempatan dana dalam kredit, penyaluran dana dalam kredit, penanaman dana aktiva tetap dan penanaman lainnya. Hutang Bank Dana masyarakat, Dana pinjaman dan dana lain Modal Bank Modal saham, premiun saham, laba ditahan, laba tahun berjalan Metode Pencatatan pada Akuntansi Perbankan 1. Manual Semua pekerjaan mulai dari pencatatan hingga pengikhtisaran dilakukan tangan manuasi Unsur manusia berperan penting dalam melakukan proses akuntansi Kecermatan dan ketepatan waktu dalam mencatat data keuangan dan penyajian laporan keuangan merupakan hal kritis. Perlu dilakukan pemisahan petugas yang menyiapkan buku harian, jurnal dan buku besar. 2. Komputerisasi Hanya dalam proses key in atau mencatata dokumen bisnis kedalam komputer yang melibatkan tangan manusia. Kecermatan dan ketepatan waktu pencatatan dan penyajian informasi keuangan terjamin komputer Unsur terkrisi yaitu program komputer yang digunakan dalam kegiatan akuntansi. Dasar-Dasar Akuntansi Perbankan Accrual basis dalam pencatatan biaya Cash basis dalam pencatatan pendapatan Dasar rancang pembangunana akuntansi perbankan Harus ada perincian asset sehingga bisa menggambarkan jumlah dana yang diinvestasikan pada masing-masing aset tersebut. Harus ada perincian hutang yang disusun menurut jatuh waktu dan tingkat kekekalannya. Harus bisa menggambarkab laba rugi yang didapatkan dari hasil kegiatan dengan jelas Harus bisa menyediakan informasi secara periodik mengenai efisiensi dari hasil kegiatan usaha Harus memiliki sistem intenal control yang ketat Harus bisa menyediakan data bagi penguasa moneter. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Akuntansi Perbankan Pengertian, Tujuan, Dasar, Sistem, Persamaan & Metode Pencatatannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Materi Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Pemerintahan Akuntansi Keperilakuan Prinsip Dasar Akuntansi Siklusakuntansi adalah suatu proses pencatatan yang dimulai dari bukti-bukti yang sah sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Bukti-bukti tersebut merupakan data pembukuan yang akan digunakan untuk pencatatan ke dalam Buku Harian/Jurnal dan buku pembantu dengan menggolongkan data transaksi sesuai dengan Nomor Kode Akun yang telah ditentukan Ginee – Enterprise Resource Planning Manage your day-to-day business activities such as accounting, procurement, project management, risk management, compliance, and supply chain operation MORE ABOUT GINEE ERPOmnichannel The best way to sell on multiple platform LEARN MOREWMS Strong warehouse management system solution in the digital era LEARN MOREGinee Chat Connect with all of your customer from one system LEARN MOREGinee Data Scraper Publish & edit products only with one click LEARN MOREOur Achievement 203,000+ ACTIVE MERCHANT 6,4 b+ GMV 273,000+ACTIVE STORE 723 m+ ORDERS Our Partners MORE THAN 100,000 TOP BUSINESS AND BRANDS ARE USING OUR SERVICES Livingworks Indonesia Our Client Security Assurance Authorization of Marketplace Encrypted Technology Secure Cloud Service Ymzexu.
  • wcb08bvrzi.pages.dev/29
  • wcb08bvrzi.pages.dev/556
  • wcb08bvrzi.pages.dev/970
  • wcb08bvrzi.pages.dev/869
  • wcb08bvrzi.pages.dev/707
  • wcb08bvrzi.pages.dev/529
  • wcb08bvrzi.pages.dev/304
  • wcb08bvrzi.pages.dev/186
  • wcb08bvrzi.pages.dev/201
  • bagaimana proses pencatatan transaksi kedalam buku bank